LIBATKAN TUHAN DALAM STRATEGI DAN PERENCANAAN

 14  Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN. (YOSUA 9:14)

Dalam kehidupan ini kita memerlukan strategi untuk melahirkan para pemimpin yang baru. Salah satu pengertian strategi dalam KBBI adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Tentunya sasaran yang ingin kita capai adalah lahir pemimpin-pemimpin baru dalam kehidupan kita.

Ketika menyusun sebuah strategi, setiap kita harus cermat dan mempertimbangkan Tuhan dan kehendakNya. Tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali kita ceroboh menilai sesuatu berdasarkan penampilan secara fisik, tetapi Tuhan melihat jauh sampai kedalaman hati. Oleh sebab itu di dalam mengambil setiap keputusan kita harus mencari kehendak Tuhan dan berdoa memohon hikmat serta bimbinganNya.

Yosua dan para pemimpin Israel pernah gagal dalam hal ini ketika orang-orang Gibeon menipunya dengan berpura-pura sebagai orang yang datang dari negeri yang sangat jauh. Mereka mengelabui Yosua dengan memuat di atas keledai mereka karung-karung tua, dan kantong-kantong anggur yang buruk-buruk yang dibuat dari kulit. Dan sebagai bekal, mereka menyiapkan hanya roti yang sudah kering dan berjamur. Mereka  juga mengenakan pakaian yang compang-camping serta sepatu yang sudah tua dan ditambal-tambal. Karena Yosua dan para pemimpin Israel hanya menilai dari penampilan fisik dan lalai tidak bertanya kepada TUHAN mengenai hal itu maka Yosua mengadakan perjanjian persahabatan dengan orang-orang Gibeon dan berjanji untuk tidak membunuh mereka. Yosua dan pemimpin-pemimpin Israel terjebak untuk mengikat perjanjian yang tidak bisa mereka ingkari (Yosua 9).

Sewaktu Tuhan meyuruh nabi Samuel untuk mengurapi Daud sebagai raja, nabi Samuel pernah keliru menilai penampilan anak-anak Isai (kakak-kakak Daud) ketika ia berfikir bahwa Eliab yang akan diurapinya sebagai Raja. Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7).

Dari kedua kisah ini kita dapat memetik sebuah pedoman dalam menyusun strategi untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang baru adalah jangan hanya menilai seseorang dari penampilan secara fisik atau kata-kata manisnya. Penilaian kita harus didasarkan kepada kebenaran Firman Tuhan dan nilai-nilai Kerajaan Allah yang dihidupinya.  Kita juga harus senantiasa berdoa mencari kehendak Tuhan sebelum memutuskan segala sesuatu, sebab sebuah keputusan yang keliru akan membuka peluang bagi kita untuk melanggar perintah Tuhan.

Question:

  1.  Apakah kita sudah melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang kita tetapkan?
  2.  Pernahkan saudara melakukan sebuah kesalahan seperti Yosua sehingga melanggar perintah Tuhan?

Value:

Libatkan Tuhan dalam strategi dan perencanaan karena Ia akan membawa kita kepada kemenangan

Quote:

Sebuah keputusan yang keliru akan membuka peluang bagi kita untuk melanggar perintah Tuhan.





 

Comments

Popular posts from this blog

Pengantar Perjanjian Baru

Ringkasan Buku Kristologi

Ringkasan Buku Yesus Kristus Tuhan Kita