Ringkasan Buku Yesus Kristus Tuhan Kita


YESUS KRISTUS TUHAN KITA
John F. Walvoord

I.      PENDAHULUAN
            Tidak ada orang lain yang lebih diperhatikan riwayat hidupnya dari pada Yesus Kristus, yang kehidupan-Nya digambarkan dalam keempat kitab Injil dengan tambahan keterangan yang bersifat teologis dalam buku-buku lain di Alkitab. Kehidupan-Nya menjadi kontroversi sepanjang masa dan memberikan pespektif yang luas bagi dunia. Tak ada orang lain yang pernah hidup seperti Yesus hidup, dan tak ada orang lain yang pernah mati seperti Yesus mati.
            Keberadaan-Nya dan seluruh karya-Nya merupakan puncak dari missi Allah Bapa terhadap janji pertama tentang penebusan (Kejadian 3:15), jauh sebelum Yesus lahir sebagai manusia di dunia. Missi Allah untuk menebus manusia dari dosa yang menambahkan suatu dimensi baru kepada kemahakuasaan Allah.
            Oleh sebab itu bukti kekekalan Kristus dan sifat keilahian-Nya akan membentuk sebuah konsep penting untuk mempelajari Kristologi dan memberi nilai terhadap karya penebusan-Nya.

II.  KRISTUS DALAM TEOLOGIA MASA KINI
            Kehidupan Yesus Kristus yang menjadi kontroversi sepanjang masa memunculkan berbagai penafsiran teologi dan memunculkan berbagai doktrin teologi yang berkembang hingga kini, yaitu:
Ø  DOKTRIN TRI TUNGGAL
Dalam doktrin Tri Tunggal yang ditegaskan dalam Dewan Nicea pada tahun 325 dan dikuatkan kembali oleh para reformator protestan yang menyatakan bahwa Allah adalah Satu secara jumlah tetapi Ia hidup dalam tiga Pribadi: Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus yang setara dalam kekekalan kuasa dan kemuliaan.
Ø  DOKTRIN ORTODOKS
Subyek tentang Pribadi Kristus yang berinkarnasi juga mendapat perhatian besar dalam ortodoksi (kepercayaan yang mula-mula). Pribadi Kristus mempunyai sifat manusiawi yang sempurna dan sifat ilahi yang sempurna dipadukan dalam satu Pribadi. Kematian Kristus karena dosa-dosa manusia dan tindakan pendamaian manusia terhadap Allah membentuk arus utama dalam keyakinan ortodoks.
Ø  DOKTRIN LIBERALISME MODERN
Doktrin ini menolak tentang keilahian Kristus, ajaran tentang Tri Tunggal dan penebusan sebagai ganti orang berdosa serta kebangkitan dan kedatangan-Nya kedua kali. Alkitab sebagai sarana untuk memperoleh pengertian-pengertian rohani harus dipelajari bagi maksud rohaninya yaitu pengertian ethis dan teologis.
Ø  DOKTRIN NEO-ORTODOKSI
Gerakan yang dimulai oleh Karl Bath dengan bukunya ‘Surat Roma” yang menentang naturalisme dalam liberalisme dan ajarannya. Sebagian besar doktrin Neo-Ortodoksi sejalan dengan doktrin ortodok, namun pendekatannya lebih bersifat filosofis dan berdasar pada pengalaman masa kini dari pada wahyu atau pernyataan yang ada di dalam Alkitab.
Ø  DOKTRIN BULTMANNISME
Rudolf Bultmann berusaha menegakkan pandangan gereja mula-mula dengan cara menghilangkan unsur “mitos” dalam sejarah Perjanjian Baru sampai pada tafsiran yang tak mengandung unsur mujizat dan cenderung melemahkan fakta tentang Yesus yang bersejarah dalam Alkitab
Ø  KRISTOLOGI MASA KINI
Dalam menyelidiki dan mempelajari Kristologi yang menjadi dasar terpenting adalah Alkitab, sebab pandangan Kristologi manapun tidak lebih baik daripada pandangan Alkitab. Pandangan Kristologi yang benar memandang Alkitab sebagai Firman Allah yang tidak pernah salah  dan memiliki otoritas tertinggi, juga menerima keilahian Yesus Kristus dan keberadaan sejarah bahwa Ia dilahirkan oleh perawan Maria, memiliki kehidupan yang tanpa dosa, kematian-Nya sebagai pengganti orang berdosa, dan bangkit secara badani sebagai bukti bahwa Ia telah mengalahkan maut. Penyelidikan Kristologi yang tidak dihubungkan dengan Alkitab pasti tidak akan ada akhirnya dan hampir tidak membuahkan apa-apa.

III. KRISTUS DALAM KEKEKALAN MASA LAMPAU
            Salah satu masalah yang paling penting dalam mempelajari Pribadi Kristus adalah masalah keberadaan-Nya dari waktu kekekalan masa lampau sebagai Pribadi Kedua dari Tri Tunggal sebelum kelahiran-Nya di Bethlehem
Ajaran tentang kekekalan Allah Anak adalah dasar yang terpenting dari Kristologi dan doktrin Tri Tunggal. Sebab jika Yesus Kristus tidak kekal maka Ia adalah suatu ciptaan yang berada dalam waktu dan tidak mempunyai kualitas kekekalan dan keabadian yang merupakan ciri-ciri Allah sendiri. Sebaliknya jika Yesus Kristus itu kekal maka segera dapat dinyatakan bahwa Ia tidak bergantung pada pihak lain bagi keberadaan-Nya, dan dapat dipastikan keilahian-Nya.
Pekerjaan Allah Anak dalam kekekalan masa lampau ada banyak sekali bukti bahwa sebenarnya Kristus tidak hanya melayani manusia dalam Perjanjian Lama maupun pada saat kehidupan-Nya di bumi. Lama sebelum dunia diciptakan Allah telah mempunyai maksud sendiri yaitu mengenai ketetapan kekal termasuk rencana penebusan yang merupakan maksud kekal dan misi Allah.
Secara praktis Alkitab mendukung bukti pra-eksistensi-Nya yang telah diterima oleh para ahli teologia sebagai bukti kekekalan-Nya. Bukti-bukti tersebut sangat banyak sekali sehingga mustahil menyangkal bukti-bukti tersebut tanpa menyangkal ketepatan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Contoh dalam Mikha 5:2; Yohanes 8:58; Kolose 1:16-17; Wahyu 1:11; dsb.).

IV. KEKALAN KRISTUS DI DALAM ALKITAB
Bukti-bukti dalam Alkitab tentang kekekalan Kristus bersifat langsung dan tak langsung yang juga menyatakan keilahian-Nya. Pengertian Kristus adalah Allah, tidaklah berarti hanya mengatakan Ia “seperti Allah” atau Ia adalah manusia “setengah Allah”. Kristus secara mutlak setara dengan Allah.

Sifat-sifat kemaha hadiran-Nya (Ulangan 4:39; Amsal 15:3; KPR 17:27), kemaha tahuan-Nya (Yohanes 2:25; 1 Korintus 1:30), kemaha kuasaan-Nya (Matius 28:18; Filipi 3:21), ketidak berubahan-Nya (Ibrani 13:8; mazmur 105:25-27) semakin mengarah dan meneguhkan bahwa sifat-sifat keilahian tersebut menunjukkan bahwa Kristus adalah Allah yang Kekal.
Gelar-gelar Allah Anak di dalam Alkitab: Jehovah, Elohim, Adonai, Anak Allah, Yang Sulung, Anak Yang Tunggal, Malaikat TUHAN, Logos, Kurios, Adonai merupakan bukti lain yang mendukung Keilahian-Nya dan meneguhkan sifat-sifat-Nya sebagai Allah yang kekal.
Karya yang menonjol saat pra-inkarnasi adalah penciptaan.  Alkitab juga menunjukkan bahwa penciptaan adalah karya dari ketiga Pribadi dalam Tri Tunggal. Anak Allah dinyatakan sebagai Firman Allah yang kekal, dikatakan bahwa: “ Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada satupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (Yohanes 1:3).  Pentingnya karya penciptaan bagi Kristus ialah bahwa hal itu menyatakan kekekalan, kuasa, hikmat dan kemaha hadiran-Nya. Sebagai Pencipta, Ia terutama ada sebelum segala sesuatu ada (Kolose 1:17).
Ajaran tentang campur tangan Allah selalu menjadi bagian penting dari Iman Kristen. Kristus sebagai pemelihara dan pengambil tindakan adalah bagian dari maksud dan kedaulatan-Nya mencakup pemeliharaan, kerjasama dengan ciptaan dan pemerintahan-Nya. Bukti campur tangan Kristus ditunjukkan dalam beberapa Theophani (penampakan diri Allah) kepada seseorang, pernyataan tentang rencana Allah mengenai keselamatan di dalam Perjanjian Lama, pekerjaan Anak Allah dalam karya keselamatan dan nubuatan tentang kedatangan-Nya kembali untuk kedua kali tidak menyangkali bahwa Kristus benar-benar Allah yang kekal.

V.    NUBUAT – NUBUAT TENTANG KELAHIRAN KRISTUS
                Nubuat dari nabi Yesaya sekitar 700 tahun sebelum kelahiran Kristus dalam Yesaya 7:14; Dan “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”  Digenapi secara tepat di dalam injil Matius 1:23; "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita”.
Dalam Kitab Mikha 5:1c; Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”, menekankan bahwa permulaan-Nya sudah ada sejak purbakala dan mengandung pengertian waktu yang tidak terbatas. Pernyataan ini juga merupakan pernyataan terkuat yang mungkin ada tentang keberadaannya yang kekal sebelum Ia “dilahirkan” di dunia.
Yesaya 9:5; Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Gabungan kesaksian di atas dan kesaksian-kesaksian lain di Alkitab memastikan bahwa Mesias adalah Allah dan Manusia dalam satu Pribadi.

VI.  INKARNASI PRIBADI KRISTUS
          Inkarnasi Tuhan Yesus Kristus adalah bukti utama yang merupakan inti Kekristenan. Seluruh susunan teologi Kristen bergantung kepada inkarnasi Kristus. Pribadi Kristus yang berinkarnasi bisa paling baik dimengerti bila kita membandingkannya dengan pribadi Kristus sebelum berinkarnasi. Karena sifat-sifat ilahi  dalam pernyataan ortodoks tentang doktrin Tri Tunggal, pribadi kedua Kristus diuraikan sebagai memiliki segala sifat-sifat ilahi yang dibedakan sebagai tidak sama dengan Pribadi-Pribadi yang lain. 
            Kristus berinkarnasi, menunjuk pada tindakan Anak Allah, yang mengambil bagi diri-Nya natur / hakekat tambahan yaitu hakekat manusia, melalui kelahiran dari seorang perawan. Tindakan inkrnasi Kristus adalah salah satu bukti menyangkut kerelaan Kristus untuk merendahkan diri menjadi manusia.
Ketika Kristus berinkarnasi muncul persoalan yang seolah-olah tidak dapat diterima oleh pikiran manusia dimana Pribadi Allah yang kekal dan tak terbatas bergabung dengan pribadi manusia yang terbatas dan tidak kekal. Namun di dalam Inkarnasi Kristus memaainkan peranan besar di dalam ajaran mengenai pribadi Kristus akibat dari perpaduan sifat manusiawi dan ilahi. Peranan tersebut adalah:
Ø  Tindakan penebusan di dalam diri Kristus adalah tidakan dari seluruh Pribadi-Nya, sebagai manusia Kristus dapat mati, tetapi hanya karena sebagai Allah kematian-Nya mempunyai nilai cukup untuk menebus dosa seluruh dunia. Darah manusiawi kristus mempunyai nilai kekal dan tak terbatas.
Ø  Keimaman yang kekal dari Kristus juga didasarkan atas perpaduan kedua sifat Allah dan manusia, yang dapat bertindak sebagai imam manusia dengan jaminan bahwa Allah Bapa pasti akan mendengarkan-Nya karena Dia adalah anak Allah.
Ø  Jabatan kenabian Kristus sangat jelas karena Ia sendiri adalah Sang Firman yang kekal menjadi manusia.
Ø  Jabatan rajani Kristus untuk menggenapi perjanjin ilahi dengan Daud perlulah Ia lahir sebagai manusia dan Ia harus mempunyai sifat Ilahi agar menjamin bahwa pemerintahan dan tahta-Nya akan berlangsung selamanya.
Ø  Pribadi yang berinkarnasi dari Kristus disembah sebagai Allah yang berdaulat  dan juga sebagai Adam kedua yang berhak untuk memerintah bumi ini terutama di dalam kerajaan seribu tahun.
Ø  Dalam kenaikan Inkarnasi Kristus ke sorga tidak hanya sifat keilahian-Nya dipulihkan ke tempat semula melainkan juga sifat manusiawi-Nya dipermuliakan.
Ø  Sifat-sifat Ilahi dan manusiawi tidak saling mempengaruhi sifat-sifat penting dari kedua sifat tersebut. Sehingga orang-orang percaya di dalam kristus dapat menyembah Dia sebagai Allah dan dengan keyakinan penuh akan memperoleh simpati dan pengertian dari pada-Nya karena Ia juga memiliki pengalaman sebagai manusia.

VI. KEHIDUPAN KRISTUS Di BUMI  DAN DALAM PENDERITAAN, KEMATIAN  DAN KEBANGKITANNYA
Ø Kehidupan Kristus di bumi    
            Kelahiran Yesus Kristus ditulis dalam keempat kitab injil yang silsilahnya merupakan keturunan Daud. Kisah kehidupan Yesus sebelum Ia melayani dicatat ketika ia berusia delapan hari, dua belas tahun dan tiga puluh tahun sebelum Ia memulai pelayanan umumnya.
            Pelayanan umumnya selama tiga setengah tahun yang dimulai di daerah Yudea, Galilea, Perea, dan pada akhirnya harus kembali ke Yerusalem sebelum menjalani peristiwa sengsara hingga penyaliban. Selama tiga setengah tahun tersebut Yesus secara aktif mengajar, memberitakan Injil kerajaan, menyembuhkan orang sakit dan melakukan banyak mujizat lainnya.
Ø  Penderitan dan Kematian Kristus                  
            Tidak ada peristiwa lain sepanjang masa yang lebih penting dari pada kematian Kristus di kayu salib. Sebelum menjalani penyaliban beberapa peristiwa yang harus Dia jalani mulai di sambut secara meriah di Yerusalem, pembersihan di bait Allah dan perjamuan malam terakhir bersama murid-murid-Nya.
            Tanpa kematian Kristus di kayu salib tidak akan ada korban bagi dosa, tidak ada keselamatan, tidak ada kebangkitan dan tidak ada unsur-unsur lain yang membentuk iman Kristen sejak mulanya.
            Dalam mempelajari Kristus dalam penderitaan dan kematian-Nya kita harus memposisikan diri dalam ruang maha kudus di depan mesbah pendamaian yang telah dipercik darah dan dengan pikiran yang telah diajar oleh Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus tidak mungkin kita dapat memahami hikmat Allah dalam merencanakan jalan keselamatan dengan mengorbankan Anak-Nya dan menjadi manusia.
            Kematian Kristus adalah konsep pengganti/penebusan atas hukuman akibat dosa yang dilakukan oleh manusia dan sebagai korban yang tak terbatas, memberikan pengampunan bagi orang-orang percaya, pembenaran dan  penyucian bagi manusia sehingga benar-benar memuaskan tuntutan dari Allah.
Ø  Kebangkitan Kristus                 
            Setelah dikuburkan maka pada hari yang ketiga Kristus bangkit dari kematian. Kebangkitan kristus ini adalah salah satu kebenaran dasar dari iman Kristen yang mendorong murid-murid untuk bersaksi bahwa Kristus telah benar-benar mati dan benar-benar bangkit.
            Kebangkitan Kristus adalah salah satu bukti mengenai keilahian, kemesiasan dan kuasa-Nya untuk menyelamatkan dari dosa. Pada kebangkitan Kristus tergantung seluruh nilai dan berlakunya pekerjaan Kristus di masa lampau, sekarang dan di masa yang akan datang. Kebangkitan Kristus yang disertai dengan berbagai bukti di dalam Alkitab adalah batu penjuru atas pembelaan terhadap iman Kristen (1 Korintus 15:17).
            Kebangkitan Kristus juga memiliki makna yang kuat atas keilahian Kristus dan atas nilai kematian-Nya untuk menggantikan hukuman akibat dosa. Kebangkitan Kristus juga mengambil arti penting sebagai sebuah deklarasi tentang keilahian dan otoritas-Nya atas segala ciptaan. Bukti utama tentang keilahian-Nya adalah melaui kebangkitan-Nya.
            Ketiga jabatan Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja berhubungan erat dengan kebangkitan-Nya. Sebagai Nabi, Kristus memberikan otoritas terhadap apa yang dikatakan-Nya meupun kepada pelayanan-Nya selanjutnya melaui Roh Kudus yang akan diutus-Nya  (Yohanes 16:12-14). Sebagai Imam, Kristus merupakan imam yang kekal menurut Melkisedek dan menjadi pengantara antara manusia dan Allah untuk selama-lamanya (Ibrani 7:24), sebab tanpa kebangkitan jabatan keimaman-Nya akan berhenti. Sebagai raja, mustahil jika Ia tidak dibangkitkan Ia tidak akan dapat memerintah untuk selama-lamanya. Perjanjian Lama telah menubuatkan bahwa Ia akan memerintah seluruh bangsa untuk selama-lamanya.
            Makna kebangkitan Kristus adalah penting untuk seluruh karya dan pekerjaan-Nya selanjutnya yaitu:
-          Mengutus Roh Kudus (Yohanes 14:26; 15:26; 16:7), dimana Roh Kudus dikirim untuk meneruskan pelayanan Kristus.
-          Memberikan hidup yang kekal, melaui Roh Kudus yang diutus ke bumi Kristus memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 11:25; 12:24-25).
-          Menjadi Adam yang terakhir dan ciptaan baru, dalam kebangkitan-Nya dari antara orang mati Kristus menjadi Kepala suatu ciptaan yang baru yang telah dilahirkan kembali dengan tabiat baru , kebenaran dan penyucian.
-          Menjadi kepala Gereja dan tubuh Kristus,dalam kebangkitan-Nya dari antara orang mati Kristus juga menjadi Kepala Gereja yang membentuk gereja sebagai tubuh-Nya (Efesus 1:20-23).\
-          Sebagai buah sulung bagi kebangkitan orang mati, dalam menngenapkan nubuatan perjanjian lama di mana Ia yng pertama dibangkitkan mendahului kebangkitan semua orang percaya dimasa depan (1 Korintus 15:20-23).
           Kebangkitan Kristus sering dihubungkan dengan karya-Nya di kayu salib bahwa Kristus telah diserahkan karena pelanggaran kita tetapi juga Ia dibangkitkan karena pembenaran pelanggaran kita.
            Jika Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka ia bukanlah Anak Allah dan kematian-Nya di kayu salib merupakan kematian seorang biasa dan tidak mempunyai nilai apa-apa bagi orang lain. Sebaliknya bila Kristus benar-benar bangkit, dengan cara ini ia tidak hanya menunjukkan bahwa Ia benar-benar Allah dan seluruh pekejaan-Nya memiliki nilai sebagai korban pengganti bagi dosa seluruh dunia.

VII. KRISTUS MASA KINI
          Pekerjaan Kristus sekarang di sorga selalu dihubungkan dan bergantung dengan kematian, kebangkitan serta kenaikan-Nya  ke sorga. Pelayanan Kristus pada masa kini yang dihubungkan dengan kebangkitan-Nya antara lain adalah:
-          pengantara bagi semua orang percaya (1 Yohanes 2:1-2).
-          menjadi juru syafaat bagi orang-orang percaya yang lemah dan dicobai (Ibrani 7:25).
-          memberikan karunia-karunia rohani kepada gereja (Efesus 4:11-13).
-          Memberikan kuasa rohani (Matius 28:18)
-          Membangkitkan orang-orang percaya pada suatu kedudukan baru di dalam Kristus dengan menyediakan tempat di sorga (Efesus 2:5-6)
-          Sebagai gembala Agung terhadap domba-domba-Nya, menggambarkan hubungan Kristus dengan gereja-Nya (Mazmur 23; Ibrani 13:201 petrus 5:4).
-          Kristus digambarkan sebagai Pokok Anggur yang benar dalam hubungan dengan ranting-rantingnya yaitu kehidupan orang-orang percaya dalam menghasilkan buah (Matius 26:29; Lukas 22:18).
-          Kristus digambarkan sebagai Batu Penjuru dalam hubungan dengan batu-batu bangunan yaitu dasar kehidupan Kristen (1Korintus 3:11-15)
-          Kristus sebagai Imam Besar dan Imamat yang Rajani yaitu  Kristus sebagai Imam Kekal memberikan korban dengan diri-Nya sebagai penebus dosa manusia dan pengantara kepada Allah dan yang Rajani adalah yang memelihara umat-Nya.
      
VIII. KRISTUS DI MASA YANG AKAN DATANG
          Pekerjaan Kristus di masa yang akan datang juga bergantung kepada kebangkitan-Nya dan masih harus digenapi sesuai dengan nubuatan alkitab. Ketika Kristus naik ke sorga menandai berakhirnya masa keterbatasan diri-Nya.
Banyak ayat di dalam Alkitab yang memberikan pernyataan bahwa jaman sekarang ini akan mencapai puncaknya pada saat kedatangan Tuhan untuk gereja-Nya. Ajaran mengenai kedatangan Tuhan untuk gereja-Nya dibatsi oleh tiga segi pandangan penting yaitu:
1.      Pengankatan gereja (rapture), yaitu kedatangan Kristus untuk gereja-Nya. Ada beberapa pandangan penting bagi kedatangan-Nya berhubungan dengan masa aniaya/kesusahan besar (tribulation)  yang dinubuatkan oleh Alkitab.
-          Pandangan kedatangan Kristus setelah masa aniaya/ kesusahan besar (Post Tribulation view).
-          Pandangan kedatangan Kristus tiga tahun sebelum masa aniaya/kesusahan besar berakhir (Midtribulation View).
-          Pandangan yang meyatakan bahwa Kristus akan mengankat sebagian orang-orang percaya yang memenuhi syarat secara rohani sebelum masa aniaya dan pada saat aniaya orang-orang percayayang belum terangkat  akan diuji dimana yang menjadi memenuhi syarat akan diangkat (Partial Rapture View).
-          Pandangan bahwa kedatangan Kristus sebelum masa aniaya/kesusahan besar (Pretribulation view).
2.      Kristus dan gereja-Nya di sorga
Sesudah bertemu dengan Kristus di udara pada waktu pengangkatan (rapture), dan semua manusia akan diadili. Orang-orang benar akan masuk dalam sorga dan orang-orang berdosa akan mengalami hukuman kekal di neraka.
3.      Kedatangan Kristus kedua kalinya untuk memerintahdi Bumi yang meluas kepada setiap pekerjaan penting dari Allah mengenai akhir jaman yaitu :
-          Hubungannya dengan Israel
-          Hubungan terhadap penghukunman orang kafir
-          Hubungan terhadap iblis dan dosa
-          Hubungan dengan masa anti Kristus dan kesusahan besar.
-          Hubungan dengan masa pengangkatan gereja
-      Hubungan-Nya dengan kerajaan seribu tahun pemerintahan kekal di dalam langit baru dan bumi baru.

 Kesimpulan
            Seluruh Alkitab dapat disimpulkan sebagai satu perjalanan panjang missi Allah dalam karya penyelamatan manusia atas kuasa dosa yang telah disebutkan dari mula-Nya sebagai solusi dari Allah sendiri ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Missi Allah yang berinkarnasi sebagai manusia melalui pribadi Putra-Nya yaitu Yesus Kristus yang kelahiran-Nya dari seorang perawan,  yang kehidupan-Nya tanpa dosa, mati di kayu salib, dan dibangkitkan dari kematian sebagai bukti keilahian dan kemenagan-Nya atas maut.
            Kristus akan naik ke sorga duduk disebelah kanan Bapa dan pada masa kedatangan-Nya yang kedua kali dalam kuasa dan kemuliaan akan mengadili yang hidup dan yang mati, dan akan memerintah secara kekal.
            Sebelum berinkarnasi Yesus Kristus adalah Allah yang sejati, ketika berada di bumi di dalam karya-Nya, Yesus Kristus adalah Allah dan manusia sejati dan pada saat Dia naik ke sorga Yesus Kristus tetap Allah dan manusia yang kekal.

Comments

  1. Terima kasih banyak pak sudah mengupload tulisan ini. Saya juga sedang belajar teologia di bekasi. Terima kasih tulisan ini sangat membantu tugas saya :) GBU

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengantar Perjanjian Baru

Ringkasan Buku Kristologi