OTORITAS KERAJAAN


PENDAHULUAN
Otoritas berasal dari bahasa Yunani “exousia” dan bahasa Inggris “authority” yang memiliki beberapa arti yaitu: 1. kekuasaan yg sah yg diberikan kepada lembagan dalam masyarakat yg memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya; 2. hak untuk bertindak; 3. kekuasaan; wewenang; 4. hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang lain[1]
Di dalam bahasa Indonesia otoritas sering diartikan dengan kuasa, padahal kuasa sendiri dalam bahasa Yunaninya adalah “dunamis” atau dalam bahasa Inggris “power” yang memiliki pengertian kekuatan; kemampuan atau kesanggupan (untuk berbuat sesuatu)[2]
Agar pemerintahan dapat berhasil dengan baik otoritas dan kuasa harus seimbang, otoritas berkaitan dengan tanggung jawab sedangkan kuasa berhubungan dengan kemampuan. Otoritas berkaitan dengan pemberdayaan dan kuasa berpusat pada hal menjalankan otoritas.
Otoritas memberikan kuasa (power) terhadap hak-hak seorang penguasa. Jika seorang penguasa tidak memiliki otoritas maka ia tidak akan dapat memerintah.
MENGENAL PRINSIP DASAR OTORITAS KERAJAAN
  1. Otoritas pribadi (Personal Authority) adalah karunia yang dimiliki oleh setiap pribadi sejak lahir. Di dalam pemerintahan duniawi otoritas diperoleh melalui proses pemilihan ataupun perebutan otoritas secara paksa. Tetapi di dalam pola kerajaan otoritas adalah bawaan sejak lahir yang diwariskan oleh seorang Raja kepada putra-Nya.
  2. Setiap orang harus mengerti otoritasnya sebab otoritas pribadi adalah hak dan wewenang  yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk menggunakannya di dunia, berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi (Kejadian 1:26). Kita mendapatkan otorisasi untuk mempergunakan otoritas kita di dunia.
  3. Otoritas adalah jati diri setiap orang yang harus diaktifkan dan digunakan di dalam kehidupan setiap orang dan tetap tunduk terhadap otoritas di atasnya.
  4. Berdasarkan otoritas Tuhan setiap orang dan segala sesuatu diciptakan dengan tujuan. Ketika kita mengerti otoritas maka kita akan menemukan prioritas Allah bagi kehidupan kita
TUJUAN OTORITAS
Otoritas bukanlah sesuatu yang secara otomatis diterima ketika seseorang menyandang jabatan bos, CEO, presiden, manager dsb. Otoritas juga bukan berarti memiliki kuasa dan kendali atas orang lain, tetapi otoritas bertujuan untuk:
1.      Keteraruran
Ketika setiap orang mengerti akan otoritasnya dan mau tunduk terhadap otoritas yang ada di atasnya maka akan terjadi keteraturan.
2.      Produktifitas yang maksimum
Seseorang akan lebih produktif ketika ada jaminan atau otoritas yang bekerja di belakangnya dan  diberikan otoritas sesuai dengan kemampuannya serta mau menundukkan diri terhadap otoritas tersebut.
3.      Perlindungan
Otoritas yang benar akan memberikan perlindungan terhadap orang-orang yang berada di dalamnya, semacam payung yang melindungi. Orang tua melindungi anak-anaknya, raja melindungi rakyatnya, dsb.
4.      Pemeliharaan
Otoritas akan memberikan pemeliharaan terhadap orang-orang yang ada di dalamnya, dan memberikan reward  kepada orang-orang yang mau tunduk terhadap otoritas.
5.       Pengesahan
Otoritas akan mewakili sebagai pengesahan dari pemilik otoritas tertinggi terhadap seseorang yang diberi otoritas.
6.      Memberikan rasa aman
Karena tujuan otoritas adalah untuk melindungi oleh sebab itu setiap dari kita harus tunduk kepada otoritas, anak-anak tunduk kepada orang tua, bawahan kepada atasan, dsb, sehingga memberikan rasa aman.
7.      Memberikan promosi
Promosi tidak akan didapatkan di luar system, oleh sebab itu kita harus berada di dalam system/otoritas yang berkaku dengan menundukkan diri terhadap firman Tuhan dan otoritas yang berlaku di dunia
8.      Memberikan kemerdekaan
Kemerdekaan bukan berarti kebebasan yang sebebas-bebasnya. Di dalam kerajaan setiap orang percaya diberikan otoritas untuk menang atas dosa dan lepas dari belenggu iblis.
9.      Memberikan identitas siapakah kita sebab otoritas adalah jati diri kita.
10.  Menunjukan kenyataan bahwa ketika kita mengerti akan otoritas kita maka kita akan tahu bagaimana kita akan hidup dan menjaga kehidupan kita untuk hidup benar di hadapan Allah.
OTORITAS PRIBADI YESUS
Kita dapat belajar dan mengerti otoritas yang ada di dalam pribadi Tuhan Yesus yaitu:
1.      Yesus mengerti otoritas-Nya,
Dalam Injil Yohanes 5:26-27; Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Tuhan Yesus sebagai Putra Allah telah menerima kuasa/otoritas dari Bapa untuk mengakimi dan menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa.
2.      Kepercayaan diri Yesus adalah hasil dari otoritas-Nya,
Tuhan Yesus sangat percaya diri sebagai Gembala yang baik yang rela memberikan nyawa-Nya kepada domba-domba-Nya.(Yohanes10:1-21)
3.      Yesus menyamakan pemahaman dan tindakan di bawah otoritas adalah sama dengan memiliki iman, dalam injil Lukas 7:1-10 Tuhan Yesus memuji iman seorang perwira yang hambanya sedang sakit dan memohon belas kasihan Tuhan Yesus. Tindakan perwira ini sangat mengerti akan otoritasnya sebagai seorang atasan/perwira tetapi tetap tidak lebih tinggi dari otoritas Tuhan Yesus.
4.      Yesus memiliki otoritas untuk memberikan hidup,
Barangsiapa yang mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh, percaya serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi akan menerima hidup yang kekal (Yohanes 17:2-4).
5.      Yesus memiliki otoritas untuk mengampuni dosa-dosa,
Tuhan Yesus memanifestasikan otoritasnya dalam mengampuni dosa melalui mujizat-mujizat-Nya hanya dengan berkata bahwa dosamu telah diampuni (Lukas 7:48-50; Markus 2:10), ini juga menunjukkan bahwa Tuhan Yesus juga memiliki otoritas mengampuni dosa-dosa kita.
6.      Yesus diberi otoritas untuk mengangkat kita sebagai anak-anak Tuhan,
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Yohanes 1:12)
7.      Yesus diberi otoritas untuk mengembalikan otoritas,
Ketika manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak kehilangan sorga tetapi manusia kehilangan otoritasnya untuk memerintah di bumi sebagai perwakilan kerajaan Allah. Tuhan Yesus datang untuk mengembalikan otoritas tersebut.
8.      Yesus memberi kita otoritas,
Sebagai murid Yesus kita wajib menjalankan misi amanat agung yaitu memberitakan Injil Kerajaan sampai ke ujung bumi dengan otoritas yang telah diberikan Tuhan Yesus kepada kita (Matius 28:18-20).
KESIMPULAN
Setiap dari kita memiliki otoritas pribadi yang merupakan kasih karunia dan anugrah Sang Pencipta yang timbul dari dalam diri kita. Untuk mengerti otoritas pribadi kita, kita harus belajar dari Tuhan Yesus yang mengerti benar apa otoritas pribadi-Nya sehingga memiliki kepercayaan diri yang tinggi di dalam setiap pelayanan dan kehidupan-Nya, Tuhan Yesus menunjukkan integritas-Nya terhadap pemahaman dan tindakan tunduk di bawah otoritas sama seperti iman yang dimiliki oleh seorang perwira yang meminta Yesus menyembuhkan hambanya (Likas 7:1-10).
Tuhan Yesus mengerti benar bahwa Ia memiliki otoritas untuk  memberikan hidup dan mengampini dosa-dosa manusia serta menganggkat kita sebagai anak-anak Tuhan. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia telah memberikan otoritas atas dunia ini kepada iblis. Tuhan Yesus datang untuk mengambil otoritas dari iblis melalui kematian-Nya di kayu salib dan bangkit untuk mengalahkan maut serta mengembalikan kepada manusia dan memberi kita otoritas.

Comments

Popular posts from this blog

Pengantar Perjanjian Baru

Ringkasan Buku Kristologi

Ringkasan Buku Yesus Kristus Tuhan Kita